Kelompok
1 : Baiq Widia Nita Kasih (15.1.11.1.015)
Laelatul Hasanah (15.1.11.1.196)
Mata Kuliah : Ilmu Kalam
Kelas : III A
PENGERTIAN DAN ISTILAH-ISTILAH ILMU KALAM
A.
PENGERTIAN ILMU KALAM
Kalam berarti kata-kata. Ilmu kalam
secara harfiah berarti ilmu tentang kata-kata.[1]
Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut: “Ilmu Kalam adalah
sebuah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat-sifat Allah serta eksistensi
semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah
sesudah mati yang berlandaskan doktrin agama Islam. Stressing akhirnya adalah
memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis…” [2]
Sedangkan Ibnu Kaldun
mendefinisikan ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai
argumentasi tentang aqidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.[3]
Dan menurut Syekh Muhammad Abduh Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas
tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi-Nya, sifat-sifat
yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang wajib yang ditiadakan
dari pada-Nya. Dan juga membahas tentang Rasulullah untuk menetapkan kebenaran
risalahnya, apa yang wajib ada padanya, hal-hal yang jaiz dihubungkan pada diri
mereka dan hal-hal yang terlarang menghubungkan pada diri mereka.[4]
Musthafa Abdul Raziq juga berkomentar bahwa ilmu kalam adalah yang
berkaitan dengan aqidah imani ini sesungguhnya dibanngun di atas
argumentasi-argumentasi rasional. Atau, ilmu yang berkaitan dengan aqidah
Islami ini bertolak atas bantuan nalar.[5]
Apabila kita perhatikan dengan
seksama definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut tentang ilmu
kalam, ternyata pendapat mereka hampir
sama. Oleh karena itu, kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa ilmu kalam
itu adalah sebuah disipliin ilmu yang membahas segala macam masalah ketuhanan
dengan menggunakan logika.
B.
NAMA LAIN ILMU KALAM
Ilmu kalam
biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain: ilmu ushuluddin, ilmu
tauhid, fiqh Al-Akbar, dan teologi Islam.[6]
1.
Ushuluddin
adalah serangkain kata yang terdiri dari kata ushul dan ad-din. Ushul adalah
jama’ dari ashl yang berarti pokok atau dasar sedangkan ad-din artinya agama.
Jadi ushuluddin menurut bahasa berarti pokok atau dasar-dasar agama. Dan ilmu
kalam itu dinamakan dengan ilmu ushuluddin karena ilmu ini membahas tentang
pokok-pokok agama islam.
2.
Disebut
ilmu tauhid karena ilmu ini membahas keesaan Allah SWT. Di dalamnya dikaji pula
tentang asma’ (nama-nama) dan af’al (perbuatan-perbuatan) Allah
yang wajib, mustahil dan jaiz, juga sifat yang wajib, mustahil
dan jaiz bagi Rasul-Nya. Secara objektif, ilmu kalam sama dengan ilmu
tauhid, tetapi argumentasi ilmu kalam lebih dikonsentrasikan pada penguasaan
logika. Oleh sebab itu, sebagian teolog membedakan antara ilmu kalam dan ilmu
tauhid.[7]
3.
Abu
Hanifah menyebut nama ilmu ini dengan fiqh al-akbar. Menurut
persepsinya, hukum Islam yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua
bagian. Pertama, fiqh al-akbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok
agama atau ilmu tauhid. Kedua, fiqh al-ashghar membahas hal-hal yang
berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang
saja.[8]
4.
Teologi
Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa inggris
theology. William L. Reese mendefinisikannya dengan discourse or reason
concerning God (diskursus atau pemikiran tentang Tuhan). Dengan mengutip
kata-kata William Ockham, Reese lebih jauh mengatakan, Theology to be a
discipline resting on revealed truth and independent of both philosophy and
science. (Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran
wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara itu, Gove
menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan
pengalaman agama secara rasional.[9]
5.
Ilmu
ini kadang-kadang juga disebut dengan ilmu Aqidah atau Aqa’id karena ilmu ini
membicarakan tentang kepercayaan Islam. Syekh Thahir Al-Jazairy
(1851-1919) menerangkan: Aqidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh
orang-orang islam artinya mereka menetapkan atas kebenarannya.[10]
6.
Ilmu
hakikat adalah ilmu sejati. Karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala sesutau,
sehingga dapat menyakini akan kepercayaan yang benar (hakiki).[11]
7.
Disebut
ilmu ma’rifat karena dengan pengetahuan ini dapat mengetahui benar-benar akan
Allah dans segala sifat-sifat-Nya dan dengan keyakinan yang teguh.[12]
C.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa ilmu kalam
adalah sebuah disipliin ilmu yang membahas segala macam masalah ketuhanan
dengan menggunakan logika.
Adapun nama lain dari ilmu kalam itu sendiri adalah:
1.
Ilmu
Ushuluddin
2.
Ilmu
Tauhid
3.
Fiqh
Al-Akbar
4.
Teologi
Islam
5.
Ilmu
Aqidah atau Aqa’id
6.
Ilmu
Hakikat, dan
7.
Ilmu
Ma’rifat.
[1]
Rosihon Anwar dan Abdul Rozak, Kamus Istilah
Teologi Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002). hlm. 91.
[2] Ibid.
[3] Abdul Rozak dan Rosihin Anwar, Ilmu Kalam, (Bandung:
CV Pustaka Setia, 2011). hlm. 15.
[4] http://khalik0589.wordpress.com/2008/10/30/nama-nama-ilmu-kalam-dan-sebab-penamaan/ (Diakses, Kamis, 20-09-2012, pukul
19:14)
[5] Abdul Rozak dan Rosihon Anwar, Op. Cit., hlm.
14.
[6]
Ibid. hlm. 13.
[7]
Ibid.
[8]
Ibid.
[9]
Ibid. hlm. 14.
[10]
http://helmisuardi91.blogspot.com/2011/03/nama-nama-lain-ilmu-kalam.html (Diakses, Senin, 24-09-2012, pukul 19:41)
[11]
Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996). hlm.
4.
[12]
Ibid.
ijin copas ya
BalasHapus